Untuk memperkenalkan keindahan alamnya yang sangat mempesona, Pemerintah Kabupaten Jayapura akan menggelar Festival Bahari Teluk Tanah Merah (FBTTM) pada  24-26 Oktober 2015 mendatang. Meski belum sepopuler Danau Sentani, teluk yang menghadap Samudra Pasifik ini menawarkan sebuah pemandangan pantai dan lautnya yang indah. Selain itu, para wisatawan juga akan disuguhkan budaya masyarakat yang eksotis saat berkunjung ke sana.

Acara ini nantinya akan menjadi salah satu agenda wisata tahunan Kabupaten Jayapura, selain Festival Danau Sentani (FDS) yang telah menjadi ikon pariwisata kabupaten ini sejak 2008.  Pantai Amai yang terletak di Distrik Depapre, akan dijadikan sebagai pusat kegiatan FBTTM ini. Di pantai ini, akan diadakan berbagai perlombaan dan aktivitas bahari seperti lomba menyelam, lomba foto bawah laut, atraksi dayung perahu tradisional, dan suguhan tari-tarian khas pesisir. Salah satu atraksi budaya yang akan ditampilkan di festival ini adalah tarian di atas perahu yang menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir Jayapura, diiringi dengan lagu tradisional. Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan festival ini bertujuan mengangkat potensi alam dan budaya masyarakat di sekitar teluk ini sebagai salah satu aset pariwisata daerah. "Dengan begitu, pariwisata di daerah ini bisa hidup. Masyarakat adat pun bisa melestarikan dan mengembangkan budaya mereka," ucap Mathius.

Kata Mathius, masyarakat pesisir memiliki pola hidup yang berbeda dengan masyarakat di kawasan Danau Sentani. Ini juga menjadi salah satu yang menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Teluk Tanah Merah ini. "Di festival ini, kita akan menyaksikan seperti apa aktivitas mereka di atas laut dan di bawah laut. Juga ada beberapa tempat yang di kawasan pesisir ini yang akan kami publikasikan, termasuk keindahan alam bawah lautnya," katanya.

Selain Pantai Amai, para wisatawan Teluk Tanah Merah ini juga bisa menikmati Pantai Harlem yang airnya sangat jernih dan berwarna kehijau-hijauan dengan pasir bersih tanpa kerikil. Tak jauh dari bibir pantai, pemandangan aneka jenis biota laut dan ikan-ikan berukuran kecil juga bisa dinikmati. Selain bersih, pantai ini menawarkan kolam air tawar yang jaraknya hanya sekitar tujuh meter dari bibir pantai. Danau yang konon terbentuk secara alami sejak ratusan tahun lalu ini menjadi tempat hidup beberapa jenis ikan.

Ada juga Pantai Tablanusu yang memiliki keunikan lain lagi. Pantainya berupa hamparan batu koral hitam yang ketika diinjak akan mengeluarkan suara seperti orang menangis. Itu sebabnya desa ini juga dijuluki Desa Batu Menangis. Laut Tablanusu dengan airnya yang jernih pun menyimpan keindahan terumbu karang dan ikan-ikan kecil.

Sepenggal kisah Perang Dunia II pun tak boleh dilewatkan ketika menginjakkan kaki di Teluk Tanah Merah ini.  Di teluk inilah tentara sekutu di bawah komando Jenderal Douglas MacArthur—salah satu legenda perang Amerika Serikat—pertama kali menginjakkan kaki di tanah Papua. Ini bisa dibuktikan dari sejumlah peninggalan, antara lain tangki-tangki penyimpanan bahan bakar, landasan meriam, dermaga bekas pendaratan tentara sekutu, bangkai kapal di dasar lautan, juga bunker yang konon digunakan tentara Jepang untuk berlindung.

Penutup festival ini adalah tarian penjemputan Injil di Pulau Metu Debi. Tarian ini merupakan peringatan terhadap para pendahulu masyarakat Jayapura yang telah memperkenalkan kepercayaan terhadap Tuhan. Jadi, tunggu apa lagi, datang dan nikmatilah semua daya tarik kawasan pesisir Jayapura di FBTTM 2015.

Posting Komentar

Blogger